Showing posts with label Kimia Makanan. Show all posts
Showing posts with label Kimia Makanan. Show all posts
Kandungan Kimia dalam Kunyit dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Info Kimia Kimia Makananinfokimia.com – Kunyit (Curcuma longa Linn. Syn. Curcuma domestica Val.) adalah salah satu tanaman rempah-rempah asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Asia Selatan, Australia bahkan Afrika. Kunyit dikenal sebagai bahan pelengkap makanan yang memiliki cita rasa dan warna khas. Khususnya masyarakat Indonesia dan India kerap memanfaatkan kunyit sebagai jamu untuk merawat kecantikan dan mengobati berbagai macam penyakit.

Kandungan kimia lainnya yang terdapat dalam kunyit adalah garam-garam mineral. Kandungan mineral dalam kunyit antara lain seng, aluminium, bismut, magnesium, kalsium, timbal, besi, mangan, natrium dan kalium. Selain itu juga terdapat kandungan kimia lainnya berupa senyawa tannin, arabinosa, glukosa, pati, dammar dan fruktosa.
Senyawa kurkumin yang terkandung dalam kunyit terdapat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk tautomer (keto) pada fasa padat dan bentuk enol pada fasa cair. Umumnya kurkumin dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami untuk makanan (kode kuning E100) seperti keju, yoghurt, mentega, margarin dan nasi kuning. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, senyawa kurkumin beralih fungsi sebagai salah satu jenis obat herbal yang sangat berkhasiat dan bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan Kimia Dalam Kunyit
Kandungan kimia yang paling utama dalam kunyit adalah senyawa kukuminoid dan minyak atsiri. Senyawa kurkuminoid yang terkandung dalam kunyit sebesar 3 sampai 4% yang terdiri dari senyawa curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Dan minyak minyak atsiri yang terkandung dalam kunyit sebesar 2 sampai 5% yang terdiri dari senyawa seskuiterpen dan fenil propana turmeron (aril-turmeron, alpha-turmeron, beta-turmeron), humulen, bisabolen, zingiberin, kurlon kurkumol, seskuifellandren, atlanton dan aril kurkumen.Kandungan kimia lainnya yang terdapat dalam kunyit adalah garam-garam mineral. Kandungan mineral dalam kunyit antara lain seng, aluminium, bismut, magnesium, kalsium, timbal, besi, mangan, natrium dan kalium. Selain itu juga terdapat kandungan kimia lainnya berupa senyawa tannin, arabinosa, glukosa, pati, dammar dan fruktosa.
Senyawa kurkumin yang terkandung dalam kunyit terdapat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk tautomer (keto) pada fasa padat dan bentuk enol pada fasa cair. Umumnya kurkumin dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami untuk makanan (kode kuning E100) seperti keju, yoghurt, mentega, margarin dan nasi kuning. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, senyawa kurkumin beralih fungsi sebagai salah satu jenis obat herbal yang sangat berkhasiat dan bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan
Manfaat dan khasiat kunyit sebagai obat herbal untuk kesehatan tentunya sangat berkaitan dengan kandungan kimia di dalamnya. Ekstrak kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Cina dan India. Dahulu ekstrak kunyit digunakan sebagai obat anti peradangan (inflamasi), obat malaria, obat cacing, obat sakit perut, mengobati keseleo, memar dan rematik. Berikut ini adalah beberapa manfaat kunyit bagi kesehatan.1) Kunyit sebagai Masker Kecantikan
Ekstrak kunyit memiliki manfaat untuk menghilangkan bekas jerawat, mencerahkan kulit, menghaluskan kulit, melembabkan kulit kering, mengencangkan kulit, mengatasi kulit berminyak, mengangkat sel kulit mati, menghilangkan kerutan diwajah dan mencegah penuaan dini. Cara penggunaanya adalah dengan mengoleskan ekstrak kunyit keseluruh wajah seperti masker.2) Kunyit sebagai pencegah Penyakit Alzheimer
Penggunaan ekstrak kunyit untuk mencegah penyakit alzheimer atau pikun sudah lama dikenal dalam dunia pengobatan. Senyawa kurkumin yang terkandung dalam kunyit berperan sebagai aktivator gen yang mengkode produksi protein antioksidan dan melindungi sel-sel otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Cara penggunaannya adalah dengan mengkonsumsi ekstrak kunyit secara teratur, terutama untuk yang sudah berusia diatas 40 tahun keatas.Kandungan Kimia dalam Madu dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Info Kimia Kimia Makanan Kimia Obat
infokimia.com – Madu merupakan cairan kental yang menyerupai sirup berasa manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga. Nektar merupakan suatu senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tanaman dalam bentuk larutan gula yang memiliki berbagai variasi. Kandungan kimia utama dari madu adalah fruktosa dan glukosa. Kandungan senyawa fruktosa dan glukosa mencapai 90% dari total turunan karbohidrat yang terdapat dalam madu. Sedangkan kandungan kimia lainnya yang terdapat dalam madu adalah sukrosa, maltosa, melibiosa, rafinosa serta turunan karbohidrat lainnya.
Kandungan Kimia dalam Madu
Kandungan karbohidrat dalam madu sangat tinggi, namun rendah lemak. Akibatnya madu memiliki nilai kalori yang sangat besar, yaitu 3.280 kal/kg. Artinya 1 kg madu memiliki nilai kalori setara 50 butir telur ayam, 5,7 liter susu, 1,68 kg daging, 25 buah pisang, 40 buah jeruk dan 4 kg kentang.Dalam madu juga banyak mengandung zat kimia dalam bentuk mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, besi, zink, fosfor dan kalium. Madu juga kaya akan kandungan kimia dalam bentuk vitamin seperti thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), piridoksin (vitamin B6), asam askorbat (vitamin C), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K yang berfungsi sebagai zat antibiotik dan anti bakteri.
Selain itu, dalam madu juga terdapat kandungan kimia berupa enzim seperti enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Madu juga kaya akan kandungan asam organik seperti asam glutamat, asam asetat, asam butirat, asam format, asam suksinat, asam glikolat, asam malat, asam proglutamat, asam sirat dan asam piruvat. Adapun Kandungan kimia madu secara lengkap terdapat dalam tabel di bawah ini:
Madu
|
|
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
|
|
Kandungan
Kimia
|
Jumlah
|
Energi
|
1272 kJ
(304 kcal)
|
Karbohidrat
|
82.4
g
|
Gula
|
82.12
g
|
Serat
pangan
|
0.2
g
|
Lemak
|
0
g
|
Protein
|
0.3
g
|
Air
|
17.10
g
|
Riboflavin
(Vit. B2)
|
0.038
mg (3%)
|
Niasin
(Vit. B3)
|
0.121
mg (1%)
|
Asam
Pantotenat (B5)
|
0.068
mg (1%)
|
Vitamin
B6
|
0.024
mg (2%)
|
Folat (Vit. B9)
|
2
μg (1%)
|
Vitamin
C
|
0.5
mg (1%)
|
Kalsium
|
6
mg (1%)
|
Besi
|
0.42
mg (3%)
|
Magnesium
|
2
mg (1%)
|
Fosfor
|
4
mg (1%)
|
Kalium
|
52
mg (1%)
|
Natrium
|
4
mg (0%)
|
Zink
|
0.22
mg (2%)
|
Shown is for 100 g, roughly 5 tbsp.
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa. Sumber: Data Nutrisi USDA |
Manfaat Madu untuk Kesehatan
Kandungan kimia dalam madu yang beragam membuat madu memiliki banyak manfaat, khususnya sebagai obat. Beberapa manfaat madu bagi kesehatan adalah sebagai berikut:1) Madu sebagai Antioksidan untuk Meningkatkan Kekebalan tubuh
Madu mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Mengkonsumsi madu secara teratur akan meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh dari serangan radikal bebas. Madu juga memiliki kandungan polifenol sangat tinggi. Senyawa polifenol dapat melindungi sel dari kerusakan oleh radikal bebas yang bisa memicu penyakit kanker dan jantung.2) Madu sebagai Antiseptik untuk Mengobati Luka
Madu mengandung enzim oksidase glukosa. Enzim tersebut dapat memecah glukosa dalam madu menjadi hydrogen peroksida (H2O2) yang merupakan antiseptik kuat. Namun enzim oksidase glukosa tidak dapat bekerja pada kondisi normal. Untuk mengaktifkan enzim oksidase glukosa membutuhkan kondisi dengan pH 5.5 - 8.0 dan natrium. Pada saat kulit terluka maka darah akan keluar. Darah memiliki pH yang tinggi dan juga terdapat natrium, sehingga saat madu diteteskan ke luka tersebut, enzim oksidase glukosa menjadi aktif dan menghasilkan peroksida sebagai antiseptik.3) Madu sebagai Obat untuk Menghaluskan Kulit
Madu mengandung asam glukonat dan asam organik lainnya. Asam-asam organik yang terkandung dalam madu dapat berfungsi untuk melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati dan mempercepat proses regenerasi. Proses regenerasi kulit oleh madu dapat mengencangkan kulit, menghilangkan garis-garis penuaan, menyeimbangkan minyak dan meningkatkan elastisitas kulit. Selain itu, madu juga mengandung gula dan asam amino yang dapat berfungsi untuk mempertahankan kelembapan kulit.4) Madu sebagai Obat untuk Menghilangkan Jerawat
Madu merupakan bahan yang dapat menyerap air dari udara dan mempertahankannya di lapisan kulit (humectant). Sehingga penggunaan madu pada kulit wajah dapat menghindarkan kulit dari iritasi akibat pengaruh lingkungan Madu juga memiliki sifat antibakteri yang mampu mengatasi kulit sensitif dan mengontrol kandungan minyak untuk mengatasi masalah jerawat.
Subscribe to:
Posts (Atom)