Pengertian, Jenis dan Contoh Teknik Sampling

15:33
teknik sampling

Sampel (sample) merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (lot atau batch). Sedangkan populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang menjadi perhatian untuk diteliti. Sampel dan populasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Sehingga pengambilan sampel yang benar akan mendekati kebenaran dari sebuah populasi.



Pengertian Teknik Sampling

Pengambilan sampel merupakan upaya mengambil sejumlah atau sebagian bahan atau barang (sampel) yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sehingga bagian barang atau bahan yang diambil bersifat mewakili (representatif) keseluruhan barang atau bahan (populasi). Sampel yang bersifat mewakili adalah sampel yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai untuk menghasilkan keberhasilan yang tepat terhadap sumber sampel. Dari penjabaran diatas maka dapat diambil pengertian bahwa teknik pengambilan sampel adalah kemampuan untuk mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili populasi.

Dasar Pertimbangan dalam Teknik Sampling

Dasar pertimbangan dalam menentukan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan, yaitu:
1) Efisiensi waktu dan biaya
2) Ketelitian (presisi)

Seorang peneliti dalam melakukan pengambilan sampel harus memperhitungkan dan memperhatikan hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan untuk memperoleh tingkat ketelitian (presisi) dari sampel yang diambil. Waktu yang diperlukan untuk pengambilan sampel harus cepat dengan biaya yang dikeluarkan relatif murah. Dan sampel yang diambil harus memiliki ketelitian tinggi terhadap keterwakilan keseluruhan populasi.

Jenis-Jenis Teknik Sampling

Teknik sampling secara umum dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu: probability sampling dan non-probability sampling.

Probability Sampling (Pengambilan Sampel dengan Peluang)

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel jenis ini meliputi: 

1) Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak)
Teknik random sampling digunakan untuk menghilangkan kemungkinan bias pada sampel. Sampel diambil secara acak dari semua anggota populasi tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi tersebut. Teknik ini dapat dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.
diagram teknik random sampling

2) Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik proportionate stratified random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota/ karakteristik yang tidak homogen dan berstrata secara proportional. Contoh penerapannya adalah pada pengambilan sampel dalam suatu organisasi mempunyai personil yang terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, S1, dan S2 dengan jumlah setiap kelas pendidikan juga berbeda. Oleh kerena jumlah anggota populasi untuk setiap strata pendidikan tidak sama atau bervariasi maka jumlah sampel yang diambil harus meliputi seluruh strata pendidikan yang diambil secara proporsional.
diagram teknik sampling proposional berstrata

3) Disproportionate Random Sampling
Teknik disproportionate random sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Contoh penerapannya adalah pada pengambilan sampel dalam sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut: 3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam pengambilan sampel maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya harus diambil sebagai sampel, karena kedua kelompok tersebut memiliki jumlah yang terlalu kecil jika dibandingkan dengan kelompok lainnya.


4) Cluster Sampling (pengambilan sampel daerah)
Teknik cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila populasi yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan. Teknik cluster sampling dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Menentukan sampel daerah
b. Menentukan orang-orang yang ada pada daerah dengan cara pengambilan sampel pula
diagram teknik cluster sampling


Non-probability Sampling (Pengambilan Sampel Tanpa Peluang)

Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tanpa memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini meliputi:

1) Pengambilan Sampel Sistematis
Teknik pengambilan sampel sistematis adalah teknik pengambilan sampel dengan cara penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Contohnya dalam pengambilan sampel dengan jumlah anggota  populasi sebanyak 200 orang. Mulanya anggota populasi diberi nomor urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan memilih nomor urut ganjil, atau genap, atau kelipatan dari bilangan tertentu, seperti bilangan 5 dan lain sebagainya. 

2) Pengambilan Sampel Kuota
Pengambilan sampel kuota adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai pada jumlah (quota) yang diinginkan. Contohnya dalam pengambilan sampel pegawai golongan II pada suatu instansi dan penelitian dilakukan secara kelompok. Jumlah sampel ditetapkan 100 orang sementara peneliti sebanyak 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.

3) Pengambilan Sampel Aksidental
Pengambilan sampel aksidental adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Setiap benda atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila cocok dengan yang diperlukan sebagai sumber data.

4) Pengambilan Sampel Tertentu (Purposive Sampling)
Pengambilan sampel tertentu adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan untuk tujuan atau pertimbangan tertentu saja. Contohnya apabila akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.

5) Pengambilan Sampel Jenuh
Pengambilan sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain dari pengambilan sampel jenuh ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6) Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampel awal dalam jumlah kecil sebagai informan untuk mendapatkan sampel dalam jumlah besar. Contohnya, penelitian mula-mula dilakukan dalam sampel jumlah kecil (informan kunci) kemudian setiap sampel tersebut disuruh memilih sampel berikutnya, yang pada akhirnya jumlah sampel akan bertambah banyak seperti bola salju yang bergelinding makin lama makin besar.

7) Pengambilan Sampel Seadanya
Pengambilan sampel seadanya adalah pengambilan sampel sebagian dari populasi berdasarkan data seadanya atau kemudahan mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai keterwakilan sampel terhadap populasi. Sehingga dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat sementara (hipotesis).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »