infokimia.com – Gas air mata (tear gas) merupakan suatu campuran senyawa kimia yang kerap digunakan oleh petugas keamanan untuk menertipkan atau membubarkan aksi para demonstran yang cenderung anarkis. Menurut Encyclopedia Britannica, gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I dalam perang kimia. Di lapangan, senyawa gas air mata ditemukan dalam bentuk peluru dan ditembakkan dengan senjata khusus ke udara.
Gas air mata mengandung berbagai macam senyawa kimia, antara lain Serbuk arang kayu, merica, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan senyawa halogen organik sintetik, seperti CS (o-chlorobenzylidenemalononitrile) dan CN (ω-chloroacetophenone). Secara teknis zat kimia dalam peluru gas air mata bukan berbentuk gas melainkan bubuk halus yang dapat mengembang ke udara apabila ditembakkan.
Gas air mata apabila ditembakkan ke udara dapat mengakibatkan produksi air mata berlebih, penglihatan kabur, dan iritasi. Selain itu efek jangka pendek lain yang ditimbulkan apabila menghirup air mata antara lain kesulitan bernapas, batuk-batuk, nyeri dada, hidung berair, hingga perasaan tercekik. Gas air mata sangat berbahaya apabila terhirup oleh penderita asma (sesak napas).
Apabila gas air mata terhirup terlalu lama maka tubuh akan mengalami kontaminasi, sehingga dapat menimbulkan mual, muntah, dan diare. Selain gangguan pada kesehatan fisik, gas air mata juga menimbulkan gangguan pada psikologis. Gangguan tersebut berupa peningkatan emosi dan menimbulkan kemarahan dikarenakan suasana yang panas.
Bagaimana jika gas air matanya sudah kadaluarsa? Apakah masih bisa digunakan? Jawabannya tentu saja tidak. Gas air mata yang sudah kadaluarsa tentu kandungan zat kimia di dalamnya sudah berubah. Dan pasti akan mengakibatkan efek lain apabila digunakan. Gas air mata yang sudah kadaluarsa mengandung senyawa sianida dan fosgen. Sebagaimana kita ketahui, sianida merupakan racun yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian seketika. Sedangkan fosgen adalah salah satu senyawa yang dapat mengakibatkan kegagalan fungsi tubuh apabila terpapar.
Namun, kita tidak perlu takut, efek yang ditimbulkan dari gas air mata dapat dihilangkan dengan mudah, yaitu dengan mencuci mata dengan air bersih, dan minum susu untuk menentralkan racunnya. Hal lainnya yang dapat meminimalisir efek gas air mata adalah dengan memakai kaca mata pelindung (kaca mata renang), dan masker.
Gas air mata mengandung berbagai macam senyawa kimia, antara lain Serbuk arang kayu, merica, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan senyawa halogen organik sintetik, seperti CS (o-chlorobenzylidenemalononitrile) dan CN (ω-chloroacetophenone). Secara teknis zat kimia dalam peluru gas air mata bukan berbentuk gas melainkan bubuk halus yang dapat mengembang ke udara apabila ditembakkan.
Gas air mata apabila ditembakkan ke udara dapat mengakibatkan produksi air mata berlebih, penglihatan kabur, dan iritasi. Selain itu efek jangka pendek lain yang ditimbulkan apabila menghirup air mata antara lain kesulitan bernapas, batuk-batuk, nyeri dada, hidung berair, hingga perasaan tercekik. Gas air mata sangat berbahaya apabila terhirup oleh penderita asma (sesak napas).
Apabila gas air mata terhirup terlalu lama maka tubuh akan mengalami kontaminasi, sehingga dapat menimbulkan mual, muntah, dan diare. Selain gangguan pada kesehatan fisik, gas air mata juga menimbulkan gangguan pada psikologis. Gangguan tersebut berupa peningkatan emosi dan menimbulkan kemarahan dikarenakan suasana yang panas.
Bagaimana jika gas air matanya sudah kadaluarsa? Apakah masih bisa digunakan? Jawabannya tentu saja tidak. Gas air mata yang sudah kadaluarsa tentu kandungan zat kimia di dalamnya sudah berubah. Dan pasti akan mengakibatkan efek lain apabila digunakan. Gas air mata yang sudah kadaluarsa mengandung senyawa sianida dan fosgen. Sebagaimana kita ketahui, sianida merupakan racun yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian seketika. Sedangkan fosgen adalah salah satu senyawa yang dapat mengakibatkan kegagalan fungsi tubuh apabila terpapar.
Namun, kita tidak perlu takut, efek yang ditimbulkan dari gas air mata dapat dihilangkan dengan mudah, yaitu dengan mencuci mata dengan air bersih, dan minum susu untuk menentralkan racunnya. Hal lainnya yang dapat meminimalisir efek gas air mata adalah dengan memakai kaca mata pelindung (kaca mata renang), dan masker.