Perbedaan Analisis Kimia Kualitatif dan Kuantitatif

10:00
perbedaan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam analisis kimia


Analisis kimia adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Berdasarkan tujuan analisnya, analisis kimia dikelompokan menjadi dua yaitu analisis kimia kualitatif (analisis jenis) dan analisis kimia kuantitatif (analisis jumlah).

Analisis Kimia Kualitatif 

Analisis kimia kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik. Analisis kimia kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah untuk menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisis. Dalam melakukan analisis kita mempergunanakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya kita ingin mengetahui senyawa kimia apa yang terdapat dalam suatu sampel cairan dalam gelas kimia, maka kita melakukan analisis kimia kualitatif terhadap cairan itu. Caranya ialah kita tentukan sifat-sifat fisis sampel tersebut. 



Contoh dari analisis kimia kualitatif adalah analisis pendahuluan. Untuk sampel padat analisis pendahuluan meliputi warna, bau, bentuk, kelarutan, pemanasan dalam tabung uji dan uji nyala. Sedangkan untuk sampel cair meliputi warna, bau, kelarutan serta keasaman. Contoh analisis kimia kualitaitf lain adalah pemisahan kation dan anion dalam suatu sampel.

Tujuan analisis kimia kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur/senyawa. Analisis kimia kualitatif berhubungan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kimia kualitatif digunakan untuk menganalisis komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisis kimia kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.

Analisis kimia kualitatif dapat mengamati warna, bau, indeks bias, titik didih, massa jenis serta kelarutan. Begitu pula bila sampel berupa padatan, kita tentukan bagaimanakah warna, bau, warna nyala, titik leleh, bentuk kristal, serta kelarutannya. Harus disadari bahwa untuk melakukan analisis kimia kualitatif yang cepat dan tepat diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai sifat fisis bahan-bahan yang dianisa. Pengetauan ini sangat diperlukan dalam manarik kesimpulan yang tepat. 

Analisis kimia kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu:
1) Analisis bahan berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis dan keasaman.
Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan analisis anion.
2) Analisis jenis meliputi analisis pendahuluan dan analisis sifat fisis. Analisis pendahuluan meliputi: warna, bau, bentuk, kelarutan, dan tes nyala. Analisis sifat fisis berupa penentuan titik leleh dan bentuk kristal untuk sampel padat dan penentuan titik didih dan indeks bias untuk sampel cair.

Analisis kimia kualitatif dapat dilakukan dalam berbagai skala. Jumlah sampel dalam analisis makro adalah 0,5 – 1 gram dan volume larutan yang diambil untuk analisis sekitar 20 mL. Jumlah dalam analisis semimikro adalah 0,01-0,1 gram dan volume larutan sekitar 1 mL dan dalam analisis mikro jumlah sampel 0,0001-0,01 gram.

Analisis Kimia Kuantitatif

Analisis kimia kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan atau contoh. Beberapa laboratorium mengunakan istilah analisis kimia kuantitatif sebagai analisis penetapan kadar (PK). 

Teknik yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif didasarkan pada: penampilan kuantitatif reaksi-reaksi kimia yang cocok / pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan reaksi atau pemastian banyaknya reaksi, pengukuran sifat-sifat kelistrikan, pengukuran sifat optik tertentu, dan kombinasi pengukran optik atau listrik dan reaksi kimia kuantitatif.

Contoh metode analisis kimia kuantitatif adalah gravimetri dan titrimetri. Pada analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan terlebih dahulu diubah menjadi suatu endapan yang tidak larut kemudian dikumpulkan dan ditimbang. Pada analisis titrimetri, zat yang akan ditetapkan kadarnya dibiarkan bereaksi dengan suatu pereaksi yang ditambahkan sebagai larutan standar, kemudian volume larutan standar yang diperlukan agar reaksi sempurna diukur. Contoh analisis kimia kuantitatif gravimetri adalah penentuan kadar kapur dalam air.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »