Pada metode volhard larutan garam perak dititrasi dengan larutan garam tiosianat di dalam suasana asam, sebagai indikator digunakan larutan garam feri (Fe3+), sehingga membentuk senyawa kompleks feritiosianat yang berwarna merah. Titrasi argentomentri metode volhard harus dalam suasana asam. Oleh karena itu maka ditambahkan larutan asam nitrat 0,5 – 1,5 N ke dalam sampel (analit). Apabila titrasi terjadi dalam suasana basa maka menyebabkan ion besi (III) akan diendapkan menjadi Fe(OH)3, sehingga titik akhir tidak dapat dicapai.
Prinsip Dasar Titrasi Argentometri Metode Volhard
Pada metode
ini sejumlah volume larutan standar AgNO3 ditambahkan secara
berlebih ke dalam larutan yang mengandung ion halida (X-). Sisa
larutan standar AgNO3 yang tidak bereaksi dengan ion X-
dititrasi dengan larutan standar tiosianat (KSCN atau NH4SCN) menggunakan
indikator besi (III) (Fe3+). Reaksinya sebagai berikut:
Ag+
(berlebih) + X- → AgX ↓ + Ag+
(sisa)
Ag+
(sisa) + SCN- → AgSCN ↓
SCN-
+ Fe3+ → Fe(SCN)2+ (merah)
Titrasi argentometri metode
volhard dapat dipakai untuk penentuan kadar klorida, bromida, iodida dan
tiosianat pada larutan sampel. Pada penentuan ion Cl- cara tidak
langsung dapat menyebabkan kesalahan yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan endapan AgCl lebih mudah larut dari pada
AgSCN (Ksp AgCl = 1,2 x 10-10 dan Ksp AgSCN = 1,2 x 10-12)
jadi AgCl yang terbentuk cenderung larut kembali. Reaksinya adalah sebagai
berikut:
AgCl + SCN- →
AgSCN + Cl-
Oleh karena Ksp AgCl >
Ksp AgSCN, reaksi di atas cenderung bergeser ke kanan. Jadi SCN-
tidak hanya dipakai untuk kelebihan Ag+, tetapi juga oleh endapan
AgCl sendiri. Oleh karena demikian maka untuk mencegah AgCl larut kembali dapat
dilakukan dengan cara:
a)
Menyaring endapan
AgCl yang terbentuk, filtrat dengan air pencuci dititrasi dengan Larutan
Standar SCN-.
b)
Endapan AgCl
dikoagulasi sehingga menjadi kurang reaktif dengan cara mendidihkan kemudian
campuran didinginkan dan dititrasi.
c)
Menambahkan nitrobenzena
atau eter sebelum melakukan titrasi kembali dengan Larutan Standar SCN-.
Pada penentuan bromida dan
iodida cara tidak langsung tidak menyebabkan gangguan dikarenakan Ksp AgBr
hampir sama dengan Ksp AgSCN dan Ksp AgI lebih besar daripada Ksp AgSCN. Namun penambahan
indikator Fe3+ harus dilakukan setelah penambahan AgNO3
berlebih, untuk menghindari reaksi:
Fe3+ + 2I-
→ Fe2+ + I2
Prosedur Kerja Titrasi Argentometri Metode Volhard
Standarisasi Larutan Amonium Tiosianat (NH4SCN) dengan Larutan Standar AgNO3
Tujuan :
Menstandarisasi
larutan NH4SCN dengan larutan standar AgNO3 menggunakan titrasi
argentometri metode volhard.
Cara kerja
:
1) Siapkan larutan AgNO3
yaitu dengan melarutkan 9,00 gram AgNO3 kedalam 1000 ml.
2) Siapkan larutan
NH4SCN 0,1 N dengan cara melarutkan 7,60 gram NH4SCN.
3) Ambil 25,00 ml
larutan standar AgNO3 0,10 N dengan pipet volume, tuangkan ke dalam
erlenmeyer 250 ml, tambahkan 5 ml larutan Fe(NH4)2SO4
N sebagai indikator.
4) Titrasi larutan
NH4SCN (yang sudah disiapkan) sampai pertama kali terbentuk warna
merah kecoklatan.
5) Percobaan
dilakukan 3 kali (triplo).
6) Hitung normalitas
(N) NH4SCN dengan cara :
Penerapan Titrasi Argentometri Metode Volhard dalam Analisis
Penentuan Kadar NaCl dalam Garam Dapur
Tujuan :
Menetapkan
kadar NaCl dalam garam dapur dengan menggunakan titrasi argentometri metode volhard.
Cara Kerja
:
1) Larutkan 1,00
gram sampel garam dapur (telah dikeringkan dalam oven selama 1 jam, suhu 110oC)
dengan aquades di dalam labu ukur 250 ml.
2) Ambil 25,00 ml
larutan garam dapur tersebut dengan pipet volume tuangkan ke dalam labu erlenmeyer
250 ml.
3) Tambahkan 1 ml
asam nitrat 4 M dan 5 ml larutan Fe(NH4)SO4 1N.
4) Tambahkan larutan
standar AgNO3 (dalam keadaan berlebih tetapi harus
diketahui secara pasti volume yang
terpakai) ke dalam larutan yang ada dalam
erlenmeyer.
5) Tambahkan 15 ml
nitro benzena, kemudian labu erlenmeyer ditutup dan dikocok secara merata
sehingga semua endapan AgCl dilapisi oleh nitro benzena.
6) Sisa AgNO3
yang tak bereaksi dengan ion klorida (Cl-) dititrasi dengan larutan standar
NH4SCN menggunakan indikator larutan Fe(NH4)SO4
1 N sebanyak 5 ml. Titik akhir titrasi dicapai pada saat pertama kali terbentuk
warna merah kecoklatan.
7) Percobaan
dilakukan 3 kali
8) Hitung kadar (%)
NaCl dalam garam dapur dengan persamaan:
Penentuan Konsentrasi Klorida dalam Air Laut
Tujuan :
Penentuan
konsentrasi klorida (Cl-) dalam air laut dengan titrasi argentometri
metode volhard.
Cara kerja
:
1) Ambil 5,00 ml
sampel air laut dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 ml.
2) Lalu tambahkan 1
ml larutan HNO3 4M dan 5 ml larutan FeNH4(SO4)2
1N.
3) Tambahkan larutan
standar AgNO3 (dalam keadaan berlebih tetapi harus
diketahui secara pasti volume yang
terpakai) ke dalam larutan di atas.
4) Tambahkan 15 ml
nitrobenzena, kemudian labu erlenmeyer ditutup dan
dikocok secara merata sehingga semua
endapan AgCl dilapisi oleh nitrobenzena.
5) Sisa AgNO3
yang tak bereaksi dengan ion klorida (Cl-) dititrasi dengan
larutanstandar NH4SCN menggunakan indikator Fe(NH4)SO4
1N sebanyak 5 ml.
6) Titik akhir
titrasi dicapai pada saat pertama kali terbentuk warna merah kecoklatan.
7) Percobaan diulang
3 kali
1 Comments:
Write Commentshalo min, untuk perhitungan kadar volhard pada air lautnya bagaimana ya? terimakasi
ReplyEmoticonEmoticon