Indikator Asam Basa, Pengertian, Jenis dan Cara Penggunaan

23:52
Indikator asam basa universal

Pengertian Indikator Asam Basa

Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Syarat suatu zat dapat dijadikan indikator asam basa adalah terjadinya perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam dan larutan basa. Beberapa indikator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada juga beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di laboratorium. 

Jenis Indikator Asam Basa 

Indikator Alami

Beberapa jenis tanaman dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. Salah satu tanaman yang secara alamiah (tanpa ada proses tertentu) dapat dijadikan sebagai indikator asam basa adalah tanaman bunga Hydrangea. Warna bunga hydrangea menunjukkan tingkat keasaman tanah. Pada tanah asam tanaman hydrangea akan menghasilkan bungan berwarna biru. Sedangkan pada tanah basa tanaman hydrangea menghasilkan bunga berwarna merah.
Bunga Hydrangea sebagai indikator alami asam basa
Bunga Hydrangea
Adapun tumbuhan lain yang dapat dijadikan indikator asal basa antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, dan bunga kertas). Namun sebelum dapat dijadikan sebagai indikator asam basa, tumbuhan tersebut harus diekstrak terlebih dahulu untuk memperoleh ektraksnya. Untuk memperoleh ekstrak dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
a) Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar.
b) Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair.
c) Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan disimpan dalam botol.
d) Pengujian dilakukan dengan meneteskan ekstrak pada pelat tetes yang sudah terlebih dahulu berisi larutan sampel yang hendak diuji.
e) Perubahan warna diamati dan kemudian dapat ditentukan sampel tersebut termasuk asam atau basa. 

Pada tabel berikut ini dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada indikator alami saat direaksikan dengan sampel asam atau basa.
Nama Indikator
Warna Dasar
Warna Ekstrak
Warna Ekstrak Keadaan Asam
Warna Ekstrak Keadaan Basa
Kembang sepatu
Merah
Ungu muda
Merah
Hijau tua
Terompet
Kuning
Kuning keemasan
Emas muda
Emas tua
Anggrek
Ungu
Ungu tua
Pink tua
Hijau kemerahan
Asoka
Merah
Coklat muda
Oranye muda
Coklat
Kunyit
Kuning
Oranye
Oranye cerah
Coklat kehitaman
Bougenville
Ungu
Pink tua
Pink muda
Coklat teh
Euphorbia
Pink
Pink keputih-putihan
Pink muda
Hijau lumut
Kamboja
Merah
Coklat tua
Coklat oranye
Coklat kehitaman

Indikator Sintesis (Buatan)

Indikator sintesis yang sering digunakan di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan biru. Larutan asam akan mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah dan larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi biru. 

Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu digunakan dalam bentuk larutan. Hal ini didasarkan kepada konsep asam-basa Arhenius, sehingga dalam bentuk larutan sifat pembawaan asam dan basa lebih mudah dideteksi. Berbagai macam indikator sintesis yang sering kita gunakan di laboratorium untuk menguji pH dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
No
Nama Indikator
Range pH
Perubahan Warna
1.
Fenolftalein
8,3 - 10
Tak berwarna - Merah Muda
2.
Metil Oranye
3,2 - 4,4
Merah - uning
3.
Metil Merah
4,8 - 6,0
Merah - Kuning
4.
Bromtimol Biru
6,0 - 7,6
Kuning - Biru
5.
Metil Biru
10,6 - 13,4
Biru - Ungu
Indikator asam basa universal bentuk cair
Indikator Universal Bentuk Cair
Selain indikator diatas, indikator sintesis lain yang sering digunakan untuk mengukur pH adalah indikator universal. Indikator universal ada yang berbentuk lembaran (kertas) dan ada juga yang berbentuk larutan.  Indikator universal yang berbentuk lembaran terdiri atas beberapa warna. Warna pada lembaran tersebut dapat berubah dan menunjukkan warna yang berbeda untuk setiap jenis pH yang diukur. Rentang pH yang dapat diukur dengan indikator universal adalah 1 – 14. Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk dijadikan referensi pH hasil pengukuran. Cara menggunakan indikator universal adalah sebagai berikut :
a) Celupkan kertas indikator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai pH-nya atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki.
b) Amati perubahan warna yang terjadi.
c) Bandingkan perubahan warna dengan warna standar. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »