Titrasi Argentometri Metode Mohr, Prinsip Dasar, Prosedur Kerja, dan Penerapan dalam Analisis

23:56
titrasi argentometri metode mohr

Metode Mohr digunakan untuk penetapan kadar klorida dan bromida (Cl- dan Br-). Indikator yang digunakan adalah larutan kalium kromat (K2CrO4). Titik akhir titrasi argentometri dapat diamati dengan penambahan indikator larutan K2CrO4 5% yang akan membentuk endapan Ag2CrO4 berwarna merah bata setelah penambahan AgNO3 berlebih.

Prinsip Titrasi Argentometri Metode Mohr

AgNO3 pada awal titrasi akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua ion Cl- sudah habis bereaksi dengan ion Ag+ dari AgNO3, maka kelebihan sedikit ion Ag+ akan bereaksi dengan ion CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan. Pembentukan endapan warna merah bata dari Ag2CrO4 menandakan bahwa titik akhir titrasi telah tercapai.
Reaksinya  yang terjadi selama proses titrasi adalah sebagai berikut:
Fase awal titrasi : Ag+ + Cl- → AgCl ↓ ( putih)
Fase pada titik akhir titrasi : Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4 (merah bata)

Suasana larutan harus netral, yaitu pada rentang pH 6,5 – 10. Bila pH>10 (basa) akan terbentuk endapan AgOH yang akan terurai menjadi Ag2O, sedangkan apabila pH<6,5 (asam), ion kromat akan bereaksi dengan H+ menjadi Cr2O72-.

Penurunan konsentrasi CrO42- menyebabkan diperlukannya penambahan AgNO3 yang lebih banyak untuk membentuk endapan Ag2CrO4, sehingga kesalahan titrasi makin besar. Ion perak tidak dapat dititrasi langsung dengan klorida dengan memakai indikator CrO42- karena Ag2CrO4 pada dekat titik ekuivalen sangat sukar berdisosiasi (sangat lambat), maka sebaiknya dilakukan dengan cara penambahan klorida berlebih dan kelebihan klorida dititrasi dengan AgNO3 dengan menggunakan indikator kromat

Selama titrasi  dengan metode Mohr, larutan sampel harus diaduk dengan baik. Hal tersebut mencegah terjadinya terjadi kelebihan titran yang menyebabkan indikator mengendap sebelum titik ekivalen tercapai, dan dioklusi oleh endapan AgCl yang terbentuk kemudian yang mengakibatkan titik akhir yang diperoleh menjadi tidak tajam.

Gangguan pada titrasi ini antara lain disebabkan oleh:
a)    Ion yang akan mengendap lebih dulu dari AgCl, misalnya: F, Br, CNSˉ.
b)    Ion yang membentuk kompleks dengan Ag, misalnya: CNˉ, NH diatas pH 7.
c)    Ion yang membentuk kompleks dengan Clˉ, misalnya: Hg².
d)    Kation yang mengendapkan kromat, misalnya: Ba²

Hal yang harus dihindari pada penyiapan bahan dan pelaksanaan titrasi dengan metode Mohr adalah cahaya matahari langsung atau sinar neon karena larutan perak nitrat peka terhadap cahaya (reduksi fotokimia).

Prosedur Kerja Titrasi Argentometri Metode Mohr

1)    Siapkan larutan NaCl 0,1 N sebanyak 1000 ml dengan cara melarutkan
2)    5,80 gram NaCl p.a (telah dikeringkan dalam oven 110oC selama 1 jam)
dengan aquades di dalam labu ukur 1000 ml.
3)    Siapkan larutan AgNO3 0,1 N sebanyak 500 ml dengan cara melarutkan
9,00 gram AgNO3 dengan aquades di labu ukur 500 ml.
4)    Ambil 25,00 ml NaCl dengan pipet volume, tuangkan kedalam erlenmeyer 250
5)    ml, tambah 1,0 ml larutan K2CrO4 2% sebagai indikator.          
6)    Titrasi dengan larutan AgNO3 yang telah disiapkan sampai pertama kali
terbentuk warna merah bata.
7)    Percobaan diulang 3 kali (triplo)
8)    Hitung konsetrasi (Normalitas) AgNO3 dengan persamaan :
rumus menghitung konsentrasi pada titrasi argentometri


Penerapan Titrasi Argentometri Metode Mohr dalam Analisis

Penentuan Kadar NaCl dalam Garam Dapur

Tujuan :
Menetapkan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara menstandarisasi
larutan garam dapur dengan larutan standar AgNO3 menggunakan metode Mohr
(Garam dapur telah dikeringkan didalam oven selama 1 jam dengan suhu 110oC)

Cara Kerja :  
1)    Larutkan 1,0 gram garam dapur dengan aquades di dalam labu ukur 250 ml.
Ambil 25,0 larutan garam dapur tersebut, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250
2)    ml, tambahkan 1,0 ml larutan K2CrO4 2% sebagai indikator.
3)    Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampai terbentuk warna merah bata.
4)    Percobaan diulang 3 kali
5)    Hitung kadar NaCl dalam garam dapur. 
rumus menghitung kadar sampel pada titrasi argentometri
FP = faktor pengenceran, dalam prosedur ini adalah 250/25

Penentuan Kadar Klorida dalam Air Laut

Tujuan :
Menentukan kadar ion klorida dalam air laut dengan cara menstandarisasi
larutan air laut dengan larutan standar AgNO3.

Cara Kerja :
1)    Larutkan 5,0 ml sampel air laut dengan aquades ± 25 ml di dalam
erlenmeyer 250 ml
2)    Tambah 1,0 ml larutan K2CrO4 2% sebagai indikator
3)    Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampai pertama kali terbentuk warna
merah bata.
4)    Percobaan diulang 3 kali
5)    Hitung konsentrasi (Molaritas) ion klorida dalam air laut.
rumus menghitung konsentrasi sampel pada titrasi argentometri

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »