Penentuan Kadar Air dengan Gravimetri Penguapan

17:02
penentuan kadar air pada tanah

Kadar air dalam suatu sampel (bahan) dapat diketahui dengan analisis gravimetri. Bahan yang dianalisa biasanya mengandung air yang jumlahnya tidak menentu. Contoh: tanah, bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan, bahan higroskopis dan sebagainya. Jumlah air yang terkandung sering tergantung dari perlakuan yang telah dialami bahan, kelembaban udara tempat disimpannya dan lain sebagainya.

Suatu kemungkinan kesalahan penentuan kadar air yaitu adanya bahan lain yang mudah menguap dan ikut menguap bersama-sama dengan air sewaktu dipanaskan. Selain itu bahan akan terurai, seperti bahan yang mengandung karbonat atau macam-macam bahan organik, sehingga akan menyebabkan selisih berat yang dicari menjadi terlalu besar, yaitu lebih besar daripada berat air yang hilang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka selain dapat digunakan penguapan cara langsung, dapat juga dengan mengadakan pembakuan cara penentuan kadar air (standarisasi). Pembakuan tersebut misalnya menentukan berapa suhunya, berapa lama pemanasannya, berapa gram bahan yang dipanaskan, dan bahan harus dihaluskan.


Penentuan kadar air tergantung dari sifat bahan. Pada umumnya mengeringkan pada suhu 105 - 110oC selama 3 jam atau sampai didapat berat konstan dalam oven. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. Untuk bahan tidak tahan panas seperti yang berkadar gula tinggi, minyak, daging, kecap, dilakukan pada kondisi vakum dengan suhu lebih rendah. Kadang-kadang pengeringan dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukan ke dalam eksikator dengan H2SO4 pekat sebagai pengering hingga didapat berat konstan.

Bahan dengan kadar air tinggi dan mengandung senyawa yang mudah menguap (seperti susu, sayuran) penentuan kadar airnya dengan cara destilasi yaitu dengan pelarut tertentu, misalnya toluen, xilol dan heptana yang berat jenisnya rendah. Contoh/sampel dimasukan ke dalam labu destilasi dan ditambahkan pelarut toluen/xilol kemudian dipanaskan. Air dan pelarut menguap, diembunkan dan jatuh pada tabung Aufhauser yang berskala. Air yang mempunyai berat jenis tinggi berada di bawah, sehingga dapat dibaca pada skala tabung Aufhauser. Bahan dengan kadar gula tinggi, kadar airnya dapat diukur dengan menggunakan refraktometer, disamping dapat menentukan padatan terlarutnya. Dalam hal ini air dan gula dianggap sebagai komponen-komponen yang mempengaruhi indeks refraksi.
alat alat yang digunakan pada gravimetri penguapan
Alat-alat yang digunakan pada gravimetri penguapan
Penentuan kadar air cara pengeringan, prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan cara pemanasan. Bahan ditimbang hingga berat konstan yang dapat diartikan semua air sudah teruapkan. Cara ini relatif mudah dan murah. Penguapan dapat dipercepat dan reaksi yang menyebabkan terbentuknya air atau reaksi lain dapat dicegah dengan melakukan pemanasan pada suhu rendah dan tekanan vakum. Bahan-bahan yang mempunyai kadar gula tinggi akan mengalami pengerakan (gosong) yang terjadi pada permukaan bahan bila dipanaskan pada suhu ± 100oC.

Beberapa hal penting dari metode penguapan cara langsung adalah lamanya pemasanan. Jika bahan harus dipanaskan pada suhu 105oC selama 3 jam, maka harus diperhatikan agar oven benar-benar sudah mencapai suhu 105oC sebelum bahan dimasukkan ke dalamnya, disamping itu oven jangan dibuka tutup sebelum berlangsung 3 jam, atau dapat juga harus mengeringkan bahan masing-masing di dalam oven, dan setiap memasukkan bahan sendiri-sendiri apabila sudah siap.

Hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan besar dalam penentuan kadar kadar air, yaitu setiap kali oven dibuka suhu didalamnya turun, makin lama terbuka makin banyak turunnya suhu. Berarti bahwa bahan yang dimasukkan sebelumnya, tidak benar-benar dipanaskan pada suhu 105oC selama 3 jam. Jadi harus diusahakan agar hanya sekali membuka oven, sekali memasukkan bahan yang harus dikeringkan, itupun harus secepat mungin, supaya suhunya yang semula sudah mencapai 105oC tidak turun terlalu banyak. Hal ini dapat diatur misalnya dengan mengeluarkan rak-rak oven sebelumnya, lalu mengatur semua botol timbang diatasnya, baru oven dibuka lagi dan seluruhnya sekaligus bahan dalam botol timbang dimasukkan ke dalam oven.

Suatu bahan yang telah mengalami pengeringan akan bersifat lebih higroskopis daripada bahan asalnya. Selama pendinginan sebelum penimbangan, bahan harus selalu ditempatkan dalam ruang tertutup dan kering, misalnya dalam eksikator atau desikator yang telah diberi zat penyerap air. Penyerap air/uap air yang dapat digunakan antara lain kapur aktif, silika gel, asam sulfat, aluminium oksida, kalium klorida, kalium hidroksida, kalium sulfat atau barium sulfat. Silika gel lebih sering digunakan karena memberikan perubahan warna saat jenuh dengan air/uap air.

Dalam penentuan kadar air ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Padatan yang dikeringkan harus dihaluskan
2) Padatan disebar merata dalam botol timbang sehingga tingginya sama
3) Bila botol timbang ditutup, selama pemanasan botol terbuka, tetapi setelah pemanasan selalu tertutup sampai selesai ditimbang

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »