Pengertian, Jenis dan Contoh Larutan Elektrolit

17:13
pengujian larutan elektrolit

Larutan elektrolit merupakan larutan yang mengandung ion-ion di dalamnya. Ion-ion tersebut terdiri dari ion positif dan negatif, sehingga larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Suatu larutan dikatakan sebagai larutan elektrolit apabila memiliki ciri antara lain: menghasilkan gelembung gas pada elektrode ketika dihantarkan arus listrik dan dapat menimbulkan nyala lampu.

Jenis-jenis larutan elektrolit

Larutan elektrolit kuat

larutan elektrolit kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion-ion karena terurai sempurna (ionisasi sempurna), maka harga derajat ionisasi (ά) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi (ά) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
1) Asam-asam kuat 
2) Basa-basa kuat
3) Garam-garam yang mudah larut 

Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang dan timbul gelembung-gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion). 

Arus listrik merupakan arus elektron (aliran elektron). Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan, seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan HCl, larutan HBr, larutan HI, larutan HNO3, larutan H2SO4, larutan NaOH, larutan KOH, dan larutan NaCl.

Larutan elektrolit lemah

larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion-ion ketika larut dalam air (ionasasi sebagian). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
1) Asam-asam lemah
2) Garam-garam yang sukar larut
3) Basa-basa lemah 


Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan ammonia, larutan cuka dan larutan H2S.

Larutan non elektrolit

larutan non elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alkohol dan lain-lain.

Ionisasi dalam larutan elektrolit

Peristiwa penguraian partikel zat terlarut menjadi ion-ionnya disebut ionisasi. Ion-ion dalam larutan elektrolit dapat dihasilkan dengan dua cara:

1) Zat terlarut merupakan senyawa ion, misalnya NaCl. Kristal NaCl terdiri atas ion-ion Na+ dan ion-ion Cl-. Jika kristal NaCl itu dilarutkan dalam air, maka ikatan antara ion positif dan ion negatif terputus dan ion-ion itu akan tersebar dan bergerak bebas di dalam larutan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
NaCl (s) + air --> Na+ (aq) + Cl- (aq) 

2) Zat terlarut bukan senyawa ion, tetapi jika dilarutkan dalam air zat tersebut akan menghasilkan ion-ion, misalnya HCl, CH3COOH dan NH3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HCl (g) + air --> H+ (aq) + Cl- (aq)
CH3COOH + air --> CH3COO- (aq) + H+ (aq)
NH3 (g) + air --> NH4+ (aq) + OH- (aq) 

NH3 cair dan CH3COOH cair tidak dapat menghantarkan listrik, karena tidak terionisasi tetapi tetap dalam bentuk molekul-molekulnya. HCl juga larut dalam benzena, tetapi larutannya tidak dapat menghantarkan listrik. Berarti dalam benzena HCl tetap sebagai molekul.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »